LETSS Talk; Konde.co; Padepokan Perempuan GAIA
A Consortium for Plural and Inclusive Indonesian Feminisms
1st Annual Kartini Conference on Indonesian Feminisms
“Merayakan dan Menguatkan Feminisme Indonesia yang Inklusif dan Plural”
Virtual via Zoom, 21-23 Juli 2023
GRATIS DAN TERBUKA UNTUK UMUM
Tempat Terbaik Mengenalkan Riset Anda
dan Mengetahui Perkembangan Riset dan Kajian Feminisme di Indonesia
Latar Belakang
Feminisme di Indonesia, baik sebagai praxis tentang otonomi perempuan dan kebebasan berekspresi secara seksual dan gender maupun sebagai gerakan pemikiran tentang emansipasi dan anti-opresi terhadap perempuan, mengalami perjalanan sejarah sangat panjang. Sebagai bagian dari tradisi otonomi perempuan Asia Tenggara dan Nusantara, Indonesia menyediakan data dan narasi sejarah tentang partisipasi perempuan di beberapa bidang kehidupan sosial-politik yang mengindikasikan kuasa, otonomi dan otoritas perempuan dan komunitas gender non-binary. Dari raja-raja perempuan hingga saudagar menyebar dari Aceh hingga Sulawesi dan wilayah yang sekarang menjadi Bagian Timur Indonesia. Entitas dan komunitas gender yang beragam seperti bissu dan para eunuch juga hidup di beberapa wilayah Nusantara pra-Indonesia. Serat Centini menggambarkan perilaku seksual yang “bebas” dengan masyarakat yang toleran atau welcome dengan perilaku-perilaku itu. Sejak dalam sejarah awalnya, feminisme Indonesia mengalami perjalanan dinamis yang kaya pengalaman individual dan sosio-kultural.
Sejarah feminsime Indonesia selalu beriringan dengan sejarah sosial-politik kebangsaan. Menariknya, feminisme Indonesia tidak hanya berposisi pasif dalam setiap fase sejarah sosial-politik kebangsaan. Feminisme Indonesia tidak hanya dibentuk oleh tapi juga membentuk nasionalisme dan keindonesiaan yang juga merefleksikan dinamika, kekayaan, dan kompleksitas pengalaman feminisme Indonesia.
Kekayaan pengalaman feminisme Indonesia menjadi salah satu sumber studi dan riset tentang feminisme, gender, seksualitas, bahkan queer oleh banyak ilmuwan sosial dari berbagai bidang disiplin. Riset dan kajian tentang feminisme Indonesia telah menyumbang sekaligus menjadi bagian dari produksi dan pengembangan pengetahuan feminisme secara luas. Tidak sedikit etnografi feminis tentang feminisme Indonesia atau dilakukan di Indonesia berkontribusi pada pengembangan berbagai teori feminis dan teori sosial lainnya.
Dalam dua puluh tahun terakhir sejak reformasi 1998, feminisme Indonesia mengalami fase perkembangan penting dari sisi akademik. Situasi sosial-politik yang lebih demokratis ikut mendorong kajian dan riset makin intensif tentang berbagai tema feminisme, gender, dan seksualitas dalam konteks Indonesia. Riset tentang beragam tema feminisme tidak hanya dilakukan para akademisi baik lembaga pendidikan maupun penelitian, tapi dilakukan NGO atau LSM perempuan. Studi dan riset tentang berbagai topik terkait subyek tersebut juga semakin menarik minat para akademisi dan aktivis muda di Indonesia.
Ruang sharing pengetahuan hasil riset dan kajian tentang feminisme, gender, dan seksualitas mulai semakin berkembang. Publikasi dalam bentuk jurnal dan buku menjadi salah satu ruang penting berbagi dan pertukaran pengetahuan yang terbuka semakin luas. Media digital juga menyediakan ruang alternatif yang tak kalah penting bagi sirkulasi pengetahuan-pengetahuan beragam tema feminsime, gender, dan seksualitas dalam konteks Indonesia.
Konferensi akademik tidak hanya menjadi tempat alternatif ruang berbagi pengetahuan hasil riset dan kajian, namun juga akan menjadi salah satu upaya memusatkan (centering) posisi dan peran akademisi lintas disiplin dan aktivis feminis Indonesia –tanpa harus men-decentering posisi dan peran Indonesianis-feminis– dalam produksi pengetahuan, termasuk pengembangan teori-teori feminisme. Konferensi ini dinamakan “Annual Kartini Conference on Indonesian Feminisms”, mengambil nama RA Kartini, tokoh sekaligus simbol feminisme Indonesia yang namanya abadi karena pemikiran-pemikiran reflektif dan kritisnya tentang berbagai persoalan sosial.
Tujuan
Dua tujuan umum konferensi ini adalah, pertama, menguatkan dan mengembangkan tradisi akademik dan scholarship bersumber pada pengetahuan hasil kajian dan riset berbagai tema feminisme dalam konteks Indonesia. Dengan tujuan ini, konferensi ini diharapkan mendorong aktivitas produksi pengetahuan feminisme dalam konteks Indonesia melalui berbagai kegiatan kajian dan riset berbagai tema feminisme yang lebih intensif di kalangan akademisi dan aktivis. Konferensi ini diharapkan menjadi salah satu upaya pengembangan pengetahuan-pengetahuan tentang beragam tema feminisme dalam konteks Indonesia. Pada akhirnya, produksi pengetahuan ini tidak hanya menjadi sumbangan bagi konsolidasi gerakan feminisme, tapi menjadi bagian tidak terpisahkan dari gerakan feminisme tersebut.
Kedua, kegiatan konferensi ini juga bertujuan sebagai bagian dari upaya konsolidasi gerakan feminisme di Indonesia. Konferensi ini diharapkan menjadi ruang pertemuan beragam elemen gerakan feminisme Indonesia untuk mendiskusikan berbagai persoalan yang berkembang dalam masyarakat, yang relevan dan penting bagi penguatan gerakan feminisme.
Secara khusus, konferensi ini bertujuan:
- Membangun media untuk mengenalkan, sirkulasi dan sosialisasi pengetahuan-pengetahuan feminis terutama hasil kajian dan riset berbagai tema feminisme dalam konteks Indonesia.
- Membangun ruang akademik untuk bertukar pengetahuan hasil riset dan kajian berbagai tema feminisme Indonesia.
- Menyiapkan materi untuk publikasi, baik dalam bentuk artikel jurnal, conference proceeding, maupun edited volume.
Agenda/Program
Konferensi ini akan dilangsungkan secara rutin setiap tahun (annual). Empat kegiatan utama dalam konferensi ini adalah:
- Roundtable Forum merupakan forum interaktif menghadirkan 3-4 pembicara kunci sesuai tema konferensi.
- Feminist Remarks atau Keynote Speech oleh figur feminis yang mengkaji atau terlibat dalam dalam gerakan feminisme Indonesia. Feminist Remarks akan berisi pemikiran-peikiran feminis sesuai tema utama yang diangkat dalam konferensi setiap tahunnya.
- Panel Terbuka (Open Panels) berisi beberapa panel hasil individual paper atau panel submission. Tiap panel dalam Panel Terbuka berisi 3-4 panelis.
- Planned Panels adalah panel berisi tema-tema khusus yang sudah disiapkan komite penyelenggara yang menghadirkan beberapa panelis undangan (invited panelists).
Untuk konferensi pertama 2023, semua sesi akan dilangsungkan secara virtual melalui Zoom.
Semua sesi dalam konferensi ini akan dilakukan dalam bahasa Indonesia kecuali panel atau forum khusus yang memerlukan penggunaan bahasa Inggris.
Call for Abstracts
Kami menerima abstrak dengan berbagai tema terkait feminisme di Indonesia secara luas, termasuk, namun tidak terbatas pada:
- Gerakan feminisme Indonesia: sejarah dan kontemporer
- Keragaman gender dan seksual
- Gender, seksualitas dan disabilitas
- Kekerasan berbasis gender dan kekerasan seksual
- Feminisme lokal di Indonesia
- Hak dan keadilan reproduksi
- Feminisme dan keadilan ekologi
- Produksi pengetahuan feminis di Indonesia
- Pendidikan seks dan seksualitas
- Laki-laki dan feminisme
- Feminisme dan politik identitas
- Feminisme dan Pemilu 2024
- Feminisme dan digital politics
- Feminisme dan care work
- Migrasi, mobilitas dan transformasi gender
- Keragaman keluarga dan/atau praktik keluarga baru
Abstrak dibagi dalam dua kategori:
- Individual
Abstrak yang dikirim secara individual atau perorangan, dengan ketentuan:
- Ditulis dalam bahasa Indonesia
- Mencantumkan judul paper, nama presenter, alamat email, dan afiliasi/lembaga
- Panjang abstrak maksimum 300 kata
- Dikirim ke: kartiniconference@gmail.com dengan subyek “Individual Paper”
- Panel
Proposal panel yang diorganisir oleh satu atau dua orang peserta/presenter, dengan ketentuan:
- Ditulis dalam bahasa Indonesia
- Berisi abstrak panel, tidak lebih dari 500 kata
- Mencantumkan judul panel, nama organizer panel, alamat email organizer panel, dan afiliasi/lembaga organizer panel
- Tiap panel berisi 3-4 presenter
- Mencantumkan informasi judul paper, nama panelis/presenter, alamat email panelis/presenter, dan afiliasi/organisasi panelis/presenter.
- Proposal panel dikirim ke: kartiniconference@gmail.com dengan subyek “Panel Proposal”
Timeline/Key Dates
- Pengiriman Abstrak : 15 Maret – 30 April 2023
- Review Abstrak : 3 Mei – 22 Mei 2023
- Notifikasi Penerimaan Abstrak : 25 Mei 2023
- Registrasi Presenter dan Partisipan : 26 Mei – 25 Juni 2023
- Penyusunan Program/Agenda : 9 Juni – 30 Juni 2023
- Pelaksanaan Konferensi : 21 – 23 Juli 2023
- Publikasi Proceeeding : Oktober 2023
- Publikasi Edited Volume Hasil Konferensi : April 2024
Agenda Konferensi
- Keynote Speech
- Roundtable Forum
- Panel/Paper Presentation
Informasi/Pertanyaan:
Diah Irawaty (Conference Chair) : +1 607 768 2247 (WhatsApp)
Email : kartiniconference@gmail.com